0
Sholatkah anda?
Posted by Unknown
on
6/01/2012 09:17:00 PM
“Eling nak, eling..eling…”
kata-kata ini biasanya keluar dari mulut orang tua yang mengingatkan anaknya
akan Allah Swt. Inilah betapa perhatiannya orang tua terhadap anaknya. Tetapi
apa yang terjadi sekarang? Anak malah membentaknya dan tidak ingat akan perhatiannya
terutama dengan-Nya. Contohnya saja SHOLAT. Masih banyak orang disekitar kita
yang belum melaksanakannya. Jika reader menyadarinya sih.
Memang sedikit sulit bagi kita
untuk mengajak orang mengerjakan sholat. Menimbulkan kesadaran orang (kita sendiri
khususnya) itu adalah tantangan tersendiri bagi kita. Aku pikir sih jika kita memberikan
masukan / nasehat saja itu tidaklah cukup, hendaknya kita peraktekkan juga.
Setidaknya agar orang percaya akan kebenaran yang telah kita berikan.
Melihat orang yang tidak
mengerjakan sholat (kaum adam khususnya) membuat aku bertanya-tanya. Apa
susahnya sih mengerjakan sholat? Hanya 8-10 menit saja kok. Gak lama kan? Tetapi
ketika online, bermain PS, dll hingga berjam-jam saja itu betah. Gimana dengan
sholat yang berkisaran 8-10 menit ya? Bisa gak tuh? Mungkin saja bisa jika
dipaksa kali ya. Mungkin disinilah kurangnya letak kesadaran & keikhlasan
seseorang.
Kita sebagai anak yang dulunya
belum mengetahui tentang sholat, barangkali kita mengerjakannya karena perintah
orang tua. Beranjak remaja kita mulai bertanya-tanya, untuk apa sih kita
sholat? Nah disitulah kita mendapatkan jawabannya. Beragam jawaban yang kita
peroleh, baik itu dari guru, orang tua ataupun para mubaligh agar kita
mengerjakan sholat. Tetapi jawaban yang diperoleh pada intinya sholat itu adalah
KEWAJIBAN. Saya mau bertanya kepada reader, apakah kamu merasa keberatan
menjalankan sebuah kewajiban? Terutama dalam
konsep ibadah?
Jika reader merasa keberatan
dalam menjalankan kewajiban dalam konsep ibadah terutama sholat, anggaplah
paradigma KEWAJIBAN menjadi KEBUTUHAN. Sedikit susah dicerna ya? Ok saya akan
memberikan contoh yang simple. Misalnya kamu lagi dirundung masalah tentang
asmara dll. Setidaknya kamu ingin ada orang yang mau mendengarkan curhatmu bukan? Nah secara tidak langsung itu
berarti kamu butuh seseorang yang mau mendengarkan curhatmu agar beban di
hati/kepala kamu terasa sedikit lebih ringan. Bukankah begitu? Begitu juga
halnya dengan sholat,jika kamu rubah dengan KEBUTUHAN InsyaAllah akan terasa
ringan. Nah kamu malahan di beri 5 kali kesempatan untuk curhat & mengadu dengan
Allah Swt dalam satu hari. Itu belum termasuk tamabahan yang lainnya (sholat
sunnah). Enak gak tuh? Tidak dengan seorang teman, mungkin sesekali saja.
Mengapa demikian? Mungkin teman kamu merasa bosan jika mendengar curhatmu
setiap hari. Lain halnya dengan Allah Swt. Dia selalu ada & bersedia
mendengarkan curhatan kamu karena Dia Maha Pengasih & Maha Penyayang.
Mungkin orang yang tidak
mengerjakan sholat belum menyadari bagaimana jika dia menjadi orang tua yang
tak berdaya lagi. Secara perlahan-lahan nikmat yang ada ditubuhnya akan diambil
kembali oleh-Nya. Jika dia meninggal
nantinya, siapakah yang akan mendo’akannya? Akankah selalu mengharapakan do’a
orang lain terus? Tidak kan? Karena mereka juga mempunyai orang tua
masing-masing. Jadi disinilah salah satu peran anak untuk orang tuanya, selalu
mendo’akan yang terbaik untuk orang tuanya baik di duniawi ataupun di ukhrawi.
Terimakasih :)
Posting Komentar