0
Miris
Posted by Unknown
on
6/03/2012 08:39:00 AM
Disela derai air mata terselip
rasa, entahkah itu marah, sedih, kesal dan gundah gulana. Rasa hati ingin
berteriak di antara gendang telinga kalian. Berteriak sampai pita suara
terputus. Walapun itu disambung juga tak ada daya lagi untuk berkata-kata &
berteriak. Kalian yang membuat kehancuran & membuang ketenangan jiwa.
Berlutut tersendu-sendu dan terbatah-batah. Meratapi kesedihan yang tiada
akhir. Tetesan demi tetesan air mata terus mengalir. Sebegitu mahalnya air mata
yang keluar untuk kalian?
Rasa diantara kalian itu sudah
tidak punya rasa. Kepedulian kalian itu bukan kepedulian. Kalian diutupi topeng
yang begitu tebalnya. Sandiwara yang begitu mulusnya, seolah mata ini tertutup oleh
kabut tebal. Tak tampak dan tak tembus dijabah oleh ikatan bathin sekalipun. Bathin
yang sudah terlanjur ternodai & terluka oleh karenanya. Sulit memang untuk
tidak membendung maaf jika mengingat hal yang bermain-main diruang lingkup
ikatan bathin. Kalian menganggap ini sebuah permainan yang biasa? Sadis !!!
Berjalan & menginjak tanah
seolah berada di atas kepala. Berkerut wajah merasakan getaran kaki kalian. Tercabik-cabik
hingga terjatuh di depan kalian. Kalian tampak tak merasa bersalah sedikitpun. Tega,
dimana letak sanubari kalian? Bergembira di atas penderitaan orang lain. Pedih !!!
Posting Komentar