0
Meriamku
Posted by Unknown
on
7/31/2012 11:49:00 AM
Assalamu’alaikum..
“Jedummmm….. “ dentuman ini
sangat identik dengan bulan Ramadhan. Ya itu dia, meriam bambu. Permainan yang
sangat tradisional dan sangat merakyat di Indonesia. Kalo dilihat-lihat pada
zaman sekarang ini tampaknya sudah berkurang orang memainkan meriam bambu
karena perkembangan zaman yang begitu pesatnya dan terintimidasi oleh petasan
yang beraneka ragam bentuk dan warnanya dan praktis bila dimainkan. Disamping
itu juga untuk memperoleh minyak tanah pun sekarang sudah sulit karena
pemerintah sudah menganjurkan masyarakatnya untu menggunakan gas dalam segala
hal, ya kalopun ada juga minyak tanah tapi harganya lumayan mahal.
Ehmmm… kembali lagi kemeriam
bambu. Untuk membuat meriam bambu yaaaaa lumayan ribet. Sebelumnya kita mesti
mempersiapkan bambunya terlebih dahulu yang panjangnya ± 3-4 meter. Nah kemudian kita membuat
lobang kecil pada bambu tersebut & ruas yang ada di dalam bambu mesti kita
pecahkan dalu, kecuali yang paling terakhir itu jangan di pecahkan karena
sebagai tempat untuk menampung minyak tanah. Oh iy sebelum kita memainkan
meriam bambu ini, kita mesti memasukkan minyak tanah secukupnya saja & pangkal
dari ujung meriam ini mesti diletakkan posisinya lebih tinggi ±
0,5 meter pada tempat penampungan minyak agar minyaknya tidak tumpah. Untuk menghasilkan
dentuman pada meriam ini sebelumnya kita mesti memanaskan dulu minyak yang ada
di meriam tersebut. Caranya letakkan lampu teplok (javanes hhheee) ato lilin dibawah
penampung minyak di meriam tersebut. Kalo sudah panas minyaknya tinggal masukkan
saja apinya, dijamin bunyi deh :D hahahaaaaa…
Ya inilah permainan tradisional
yang sering aku mainkan dulu dengan temen-temenku. Biasanya kami memainkannya
diwaktu ba’da sholat tarawih & subuh. Terkadang kamipun sering dimarahi
oleh orang, ya karena waktu untuk kami memainkan meraiam itu bertepatan dengan
waktu istirahat #tidur hheeee… harap maklum masih kecil, masih bandelllll :D …
Wah pernah dulunya waktu lagi
bermain meriam bambu ini, bulu mataku jadi keritiiiiiing :D hahahaaaa *mujur
gak habisss*. Nah ini terjadi ketika aku menghembus meriam bambu, apinya malah
berputar balik lagi alias gak keluar. Wuizzzzzz… aduhhh… sambil memegang muka
dan memegang alis mataku, waaaahhh jadi keritiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing :D
hahahaaaa… wah bener-bener nih, gak bisa direbonding pula ini alis :D hahaaaa….
Ya begitulah resiko kalo bermain
meriam bambu, kalo gak dihembus asapnya maka suara yang ditibulkan akan
melempem, *seperti suara buang angiiinn* tuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuutttttt….
Hahahaaaaaa…..
Wah sekian dulu ceritanya… Wassalam… :)
Posting Komentar