Rindu Sebening Embun

Truth !!!

Seperti musim yang terus menangis dengan wajah yang sepi. Harapan bersama telah hanyut dan terbawa arus mungkin pupus sudah. Hendak menggapai, namun galah di perahu dan tak cukup panjang untuk diraih. Lautan sepi, batu-batu menjadi mati, terdiam camar memandang.

Aku begitu tertegun kala mengetahui sifat-sifatmu yang mengikat mata.Kukabarkan padamu dengan penuh harapan bahwa aku sungguh menginginkan & merindukanmu.

Tentulah percikan tulisan melalui penaku ini belum dan tak akan cukup mampu untuk menumpahkan segala kerinduan yang ada. Aku berharap kelak kita akan bertemu pandang kala berjumpa. Ingin kuajak engkau bercanda sambil bermain. Sembari mendengarkan merdunya nyanyian burung-burung yang bersimponi ala mereka.  Asyik bukan?

Namun saat ini kita ditakdirkan belum berjumpa. Aku tak akan sedih dan gundah. Aku kan selalu tersenyum dengan senyum yang memekarkan sungging penuh rindu. Aku hanya bisa mengobati rinduku dengan membaca tulisanmu.

I Love You