0
Aku dan Kamu "Tuhan yang tahu"
Posted by Unknown
on
3/30/2012 09:38:00 AM
Assalamu'alaikum. . .
"maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai" |
Ketika
kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai,ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, itupun adalah kesempatan.
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita
memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik,lebih pandai,lebih kaya daripada
pasanganmu dan tetap memilih untuk
mencintainya,itulah pilihan. Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati
yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.
Kita
ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI
untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.
Entah bagaimana dan mengapa ternyata menjadi seorang lelaki
itu tidaklah mudah. Ketika wanita dapat menggantikan seorang lelaki, tetapi
lelaki tidak bisa. Begitu istimewanya wanita sehingga ada julukan “surga
ditelapak kaki ibu”.
Ketika qolbu sedang terhenyak pulas untuk membuka
matanya, getaran pun muncul. Qolbu pun tersentak dan membuka matanya setelah
sekian lamanya terhenyak pulas karena melihat sebuah tautan yang membuatnya membuka mata dan merubah paradigmanya
bagaimana lelaki tidak pernah mengerti perasaan wanita. Bagaimana wanita memang
butuh sandaran walaupun terkadang sandaran itu telah lepas.
Sosok yang sederhana dan bisa
membuat suasana obrolan menjadi renyah. Sosok yang mencintai seseorang karena
Allah Swt semata, itulah yang qolbu ini inginkan. “Dunia ini perhiasan, dan
seindah-indahnya perhiasan adalah wanita sholehah”. Dia pandai membawa suasana
muram seketika menjadi segar kembali. Ya, dia hobi menulis artikel dan membuat
tautan di status jejaring socialnya. Sosok ini membuat kesejukan di dalam
qolbu. Merubah hari-hari penuh dengan warna dan makna. Sedikit mengutip “biarlah
semiskin seperti Nabi Muhammad Saw, tapi hati selembut sutera”
"Jikalau seseorang
hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta dan
jikalau ia mendekat padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Jikalau
hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas-gegas." (Riwayat Bukhari)
Getaran qolbu ini semakin menjadi, berharap dia
merasakan hal yang sama. Jika benar dia merasakan hal yang sama, kusadari qolbu
ini salah melakukan ini tapi mengapa qolbu ini tak pernah sadar akan
kehadirannya dari dulu. Mungkin qolbu ini berdosa untuk bisa masuk di kehidupannya, karena ini
soal perasaan dan tak seorangpun mengerti, hanya kau dan aku “Tuhan yang tahu”.
Terselip kepesimisan didalam qolbu ini, “break down”. Terlambat mengerti karena
tautan di wallnya dia sudah mengagumi orang lain sehingga qolbu ini merasa
kehilangan dan hampa. Biarlah menjadi harapan belaka untuk bisa bersama merajuk cinta. Taqdir Allah Swt
yang mempertemukan kita. Amin !
Hal yang qolbu rasakan adalah
mengagumi seseorang. Mengagumi bukan bearti kita menaruh rasa sayang atau
pun cinta kepada seseorang , melainkan menaruh rasa suka kepada seseorang :)
Hanya rasa kagum dan suka
saja . Tapi rasa ini bisa kita simpan dalam hati saja, berharap tersampaikan dengannya. I need her support. (˘ʃƪ˘)
Wassalamu'alaikum. . .
Posting Komentar