0
Tangisan awan
Posted by Unknown
on
8/31/2012 03:42:00 PM
Ku tatap langit biru di awal pagi
yang cerah. Tanpa malu-malu matahari pun menampakkan sinarnya di balik tingginya
gunung Kaba. Bersihnya langit tanpa lukisan dari awan. Tapi inilah salah satu
kekuasaan-Nya. Tanpa terasa matahari pun semakin menampakkan sinarnya. Panas,
itu benar. Dikirimkannya segumpal awan putih untuk mengimbanginya. Sejuk terasa
diwaktu hari yang berkah ini. Tanpa sadar aku pun hanyut terlelap dibawanya.
Tiba-tiba gemuruh langit menghampiriku
dikala aku berada di bawah alam sadar. Seketika itu juga aku dibangunkannya. Gemuruh
yang memcahkan gumpalan awan hitam dilangit. Tat kala awan pun takut akan
hentakkannya. Tik..tik..tik..tik..tik.. dengan sekejap awan pun menangis. Menumpahkan
butiran air yang membasahi tanah.
Tanah pun berteriak dengan
bangganya “terus, terus, teruslah menangis duhai langit. Inilah waktu yang aku
tunggu-tunggu setelah kau tak menghampiri kami dibumi dengan tangisanmu. Haus yang
kami rasakan tak sebanding dengan tahtamu yang lebih tinggi diatas sana. Terimakasih
Tuhan, Engkau telah memberikan kami sebuah keberkahan di bumi ini”.
Panas, hujan & angin
memberikan sebuah lukisan mati seolah hidup karena-Nya. Lukisan alam ini tiada
yang mampu menadinginya.
Posting Komentar